"Walaupun kamu secerewet spongebob,
Secuek Squitword....segalak Sendi,
Sejahat Plankton...sepelit Mr. Crab,
Tapi tetap kamu adalah sahabat terbaik ku."
"Sahabat itu seperti balon-balon sekali kamu melepas mereka,
Kamu gak akan membawa mereka kembali,
Oleh karena itu..aku akan mengikat kamu erat-erat,
Karena kamu terlalu berharga untuk di lepaskan."
"Jadikanlah persahabatan seperti bintang di langit yang akan selalu bersinar..selamanya,
Jangan seperti kembang api...walaupun indah namun hanya sesaat."
"Sahabat....
Apabila aku kesepeian...hiburlah aku dengan suaramu,
Apabila aku sakit...obati aku dengan rasa kasih sayangmu,
Apabila aku mati...jangan mandikan aku dengan air matamu,
Apabila aku terkubur...kuburlah aku dalam hatimu,
Apabila aku tersesat...selamatkanlah aku dengan doamu"
-AD-
Anis Diannisa
Sabtu, 05 April 2014
Senin, 01 Juli 2013
Seberapa Berartinya Mereka Untuk Kita
Pernahkah kamu berfikir kamu punya seseorang yang sangat
berarti dalam hidupmu tapi kamu belum menyadarinya bahwa ternyata dia sangat
berarti saat kamu kehilangan dia.
Hal itu pasti terjadi pada semua orang, pada diri saya
sendiri, terhadap kehidupan kamu juga.
Mereka terasa berarti saat mereka menghilang dari pandangan
kita, kita tak dapat merasakan keberadaannya lagi, itu hal yang menyakitkan. Tapi
saat dia ada di hadapan kita, begitu dekat dengan kita, dengan kehidupan kita,
kita merasa itu hal biasa bahkan terkadang kita menyakiti orang yang begitu
dekat dengan kita dengan kita sadari maupun tak kita sadari. Kita terkadang
menganggap orang yang ada disamping kita akan terus berada disamping kita,
sampai sebosan kita menatapnya, sampai kita pergi meninggalkannya.
Tapi aku baru menyadari bahwa saat kehilangan seseorang yang
cukup dekat dengan kita, pada awalnya kita sangat menyesal telah melakukan hal
buruk padanya, terkadang berprasangka buruk atau hal-hal buruk lainnya. Kita merasa
hati kita ikut hilang seiring perginya orang yang dekat dengan kita. Hal itu
biasa terjadi di awal-awal. Terkadang hanya beberapa hari, minggu, bulan, atau
bahkan tahunan. Ketika kita tanpa sadar bisa melupakan orang yang pergi dalam
hidup kita, disitu kita baru menyadari mereka bisa saja tak terlalu berarti
bagi kita karna kita sendiri melupakannya bisa begitu singkat atau bahkan
begitu lama. Tapi saat kita bisa melupakan mereka bukan berarti itu pertanda
buruk, itu bisa menjadi hal yang positif karena kita sudah bisa menyimpan orang
yang berarti dalam memori otak kita dan di hati kita. Walau kita bisa lupa, itu
hal wajar karena kita adalah manusia. Dan ketika kita lupa janganlah bersedih
karena bagaimanapun kita pernah mengingat orang yang sangat berharga dalam
hidup kita.
Intinya saat kita kehilangan seseorang kita harus ikhlas,
tidak perlu diucapkan cukup tanamkan dalam hati bahwa kita menerima akan takdir
kehilangan. Kehilangan bukan hal yang menyenangkan, tapi terkadang kita butuh
kehilangan untuk tau seberapa besar kita menyayangi hal yang hilang itu. Simpan
dihati dan ingat dalam memori kita bahwa orang yang telah meninggalkan atau
menghilang dari hidup kita mereka akan bahagia bila kita bisa menerima takdir
hidup kita dan mengikhlaskan kepergian mereka.
Rabu, 19 Juni 2013
Karena Rasa Tak Beraniku
Taukah kamu saat yang paling membuatku gundah saat ini yaitu saat aku
mempunyai sebuah kabar dan aku tidak bisa bercerita, tidak bisa menanyakan
tentang hal tersebut tentang berita itu. Aku ? apakah aku orang yang tidak beruntung
selama hidupku. Aku salah, karena tidak selangkah lebih maju. Aku bego karena
tak mendengarkan ucapan teman-temanku.
Aku butuh seseorang, sangat butuh untuk saat ini tapi apadaya aku tak
punya seorang pun saat ini, detik ini. Aku tidak bercerita pada keluargaku, karena apa ? karena
hal itu sangat percuma karena mereka tak tau apa-apa mereka tak tau kegundahan
hatiku yang memuncak. Maka percuma aku bicara. Akankah ada harapan untukku
Aku tau ucapan
dan kata-kataku melantur kemana-mana tapi saat ini aku ingin bercerita mengenai
kebebasanku sendiri, benar, untukku. Aku salah karena membiarkan waktu yang
menjawab. Aku tak bisa memutuskan keputusan sendiri.
Sebenarnya awal mula ceritanya itu...
Aku terlibat dalam sebuah organisasi saat masuk SMA, awalnya aku
menikmati tapi saat pelantikan dan masa-masa sesudah itu selesai karena aku
baru tau dalamnya seperti apa. Aku menyesal masuk karena, aku tak bisa punya
waktu banyak lagi dengan waktu luangku di rumah. Dulu semasa aku masih
menggunakan pakaian putih biru, aku sangat ingin segera sampai rumah, istilah
gaulnya home sweet home. Aku tak tau mengapa aku begitu, dari dulu selalu
begitu padahal aku tau dirumah aku tak punya kegiatan yang penting tapi tak tau
mengapa aku selalu ingin pulang ke rumah. Dan balik lagi pada topik, aku ikut
organisasi dengan hati yang tak ikhlas, tak ikhlas karena harus membuang waktu
percuma dalam kumpulan setiap hari sepulang sekolah dan saat waktu kumpulan
tiba, kami tidak mengerjakan hal penting. Itu yang membuatku tak suka dan
terpenting, kenapa ada kumpulan organisasi yang mewajibkan anggotanya hadir
setiap hari. Itu membuatku gundah, aku selalu bercerita pada teman-temanku yang
lain, mereka selalu bilang untuk supaya aku keluar, tapi entah mengapa aku tak
berani karena aku tak mau hubunganku dengan anggota lain menjadi renggang dan
masih ada sedikit rasa enggan keluar dalam hatiku.
Dan tiba saat ini aku menyesali keputusanku yang tidak bertindak lebih
cepat dan tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Saat dimana salah seorang
anggota angkatan ku sendiri mengundurkan diri, dan aku merasa gundah karena
kenapa dia tak mau memberitahuku terlebih dahulu padahal aku selalu ingin punya
alasan untuk bisa keluar. Aku ingin bebas melanjutkan masa-masa SMA ku. Ada cara
lain bila aku ingin keluar dari organisasi itu, aku harus keluar dengan secara
tidak hormat yaitu dengan tidak kumpulan dan dipecat oleh ketua dengan
persetujuan semua anggota. Apa yang harus aku pilih ?
Aku meraja dejavu, aku
pernah merasakan hal ini sebelumnya, merasa kalau hal ini pernah terjadi
sebelumnya di dunia khayalku.
Dan saat ini yang paling aku ingin lakukan adalah berlari, berlari
kencang sampai aku lelah dan tak kuat lagi, tapi sial saat ini sudah malam dan
aku tak bisa melakukan hal itu (berlari ditengah malam seperti orang gila ? apa
kata keluargaku ?). Dan aku tau kabar temanku keluar dari anggota lain, bahkan temanku
yang mau keluar, dia tidak memberi tahuku kenapa dia melakukan itu.
Aku benar-benar sial. Aku tak punya keberanian.
Andai aku punya keberanian lebih awal saja dan tak punya rasa
kehilangan dengan yang lain pasti hal ini tak akan terjadi dan takkan seperti
ini.
Jadi aku hanya memberi saran untuk kalian yang ragu akan keputusan
yang akan diambil. Yaitu jangan menyia-nyiakan waktu yang ada coba tanya hati
apa yang harus kamu lakukan dan coba berdoa sepenuh hati untuk diberikan
petunjuk. Walau saran ini tak bisa terjadi padaku tapi semoga saran ini
bermanfaat untuk kalian.
“Hanya duduk, diam dan bicara”.
Minggu, 16 Juni 2013
Sebuah Masalah
Menghindari
sebuah masalah adalah cara yang mudah sekaligus cara yang menimbulkan dampak
yang lebih terhadap masalah kita. Terkadang manusia membiarkan sebuah masalah
dibiarkan begitu saja, karena terkadang kita berfikir waktu akan berlalu tak
terasa sehingga masalah yang kita hadapi lama kelamaan akan terlupakan dan
berlalu. Tapi bila kita berfikir seperti itu, kita membuat hidup kita sendiri
menjadi terbebani. Terlepas dari masalah yang sedang kita hadapi kita akan
mendapat masalah lain, entah itu masalah yang lebih berat atau lebih mudah,
tapi tetap saja itu sebuah masalah baru yang akan muncul.
Ketika
kita tengah menghadapi masalah yang membuat kita tertekan, kita menginginkan
seseorang untuk ada disamping kita entah itu keluarga, pacar, sahabat,
guru,tetangga, tukang dagang, dsb. Mereka menenangkan kita, menghapus rasa
sedih, mengusap air mata, dan membuat senyum selalu tersungging di wajah kita.
Itu yang seharusnya dilakukan oleh orang yang selalu ada disamping kita. Tapi
bila mereka tak ada, bukan berarti mereka tak peduli.
Sebenarnya cara yang paling mudah dan yang tepat
menyelesaikan masalah adalah menghadapinya. Sangat mudah kita hanya perlu
“duduk diam dan bicara”. Maksudnya ketika kita menghadipi masalah dengan
seseorang, kita tinggal mendatanginya dan berbicara mengenai kegundahan yang
ada dihati kita. Menyampaikan rasa yang ada dihati kita, agar orang yang
bersangkutan bisa memahami dan walaupun mereka tak memahami atau tak ingin
memahami hal tersebut, yang terpenting adalah orang yang bersangkutan sudah tau
apa yang kita rasakan.
Bukan hanya itu saja yang menjadi solusi nya, ada satu lagi
yaitu berdoa kepada Tuhan YME meminta petunjuk dan mohon diberi pencerahan atas
segala sesuatu yang menimpa kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat dan sering
terlupakan ketika sebuah masalah itu berhasil terselesaikan yaitu bersyukur
kepada Tuhan YME karena berkatnya kita mampu menghadapi dan menyelesaikan
masalah itu.
Langganan:
Postingan (Atom)